Seorang Ibu Yang Di Usir Anaknya Sekarang Tidur Di Yayasan


Trust3media.com - Seorang Ibu bisa sabar, dan kuat menghidupi 10 anak tapi belum tentu 10 anak bisa mengurus 1 ibu. 

Orang tua merupakan orang yang selama ini berjasa dalam mengurus anak anaknya mulai dari bayi hingga beranjak dewasa,apalagi seorang Ibu yang telah mengandung selama 9 bulan hingga melahirkan anaknya,tapi ada kisah yang mengharukan dan di alami oleh seorang ibu yang di temui pada hari jumat 23/5/2025 sore

Seorang ibu yang bernama Ikah Suminartika Beliau Seorang Pensiunan Bhayangkari yang diusir anaknya dari Jambi dan di kasih ongkos oleh anaknya sebesar Rp,1,500.000.(satu juta lima ratus ribu rupiah)

Nono Maryono  Sekjen DPD FBNRI Purwakarta mendapat info dari pengurus Yayasan Hayatul Hasanah Bahwa ada seorang ibu yang akan menginap beberapa hari di Asrama Yayasan dan di tugaskan untuk mendampinginya dan menyiapkan tempat untuk beristirahat.

Bu Ikah Bercerita bahwa ingin bertemu anak nya yang sudah 15 Tahun lamanya tidak bertemu, sehingga beliau memutuskan pergi meninggalkannya Kediaman nya dari Jambi untuk bertemu anak nya dikarenakan di kediamannya si ibu pernah di siksa sama anak nya dan sampai di usir dari rumah nya,  Menurut keterangan ibu Ikah Bercerita ke Sekjen DPD FBNRI Purwakarta.

Dan sampai di Purwakarta saya ketemu saudara Kaka saya. Dan katanya beliau mau ngasih tempat tinggal sementara di kontrakan cuman tidak selang beberapa hari saya di usir lagi oleh yang punya kontrakan di karenakan sodara yang mau bayarin nya tidak jadi. Ujar Bu Ikah

Saya pergilah ke Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta untuk minta tolong mencari anak saya di Bandung katanya saya tau dari Medsos.

Setelah itu saya di anter sama pegawai Dinas Sosial Purwakarta untuk mendampingi saya mencari anak saya ke bandung, Namun tidak ketemu sehingga saya balik lagi ke Purwakarta dan saya di titipkan sementara di Yayasan, Cerita  Bu Ikah ke Sekjen DPD FBNRI Purwakarta.

Setelah selang satu hari ibu ikah berkata " saya ga betah tinggal disini, dan ingin ke Simpang ke temannya. 

Setelah itu saya sama istri mengantar nya ke simpang pada hari Jumat tanggal 23 mei 2025 Malam.


Tidak lama sampai di simpang Danu selaku Pegawai Dinas Sosial pun mengabari bahwa anak nya yang di bandung itu telah meninggal dunia dari tahun 2015 silam. 

Dan mengirim kronologis nya melalui pesan WhatsApp.

"Assalamu alaikum Wr.Wb ,Pak Kabid  Izin melaporkan hasil penelusuran TKS Kec. Cihampelas Kab. Bandung Barat bahwa telah dilakukan penelusuran keluarga an, NOVAN SUHARYONO warga RT 002/003 Desa Cipatat yg menurut pengakuan ibu Ikah bahwa ybs adalah anak nya dengan didampingi oleh Ketua RT 002/003 Desa Cipatat.

Ternyata menurut keterangan pengasuhnya adalah seorang ustad yang memiliki Pondok Pesantren di Desa Cipatat bahwa ybs NOVAN SUHARYONO sudah meninggal dunia 10 tahun yg lalu karena sakit, keterangan cerita singkat dari pengurus pondok pesantren yang dulu di jadikan tempat tinggal Alm NOVAN SUHARYONO.

Bahwa yang bersangkutan sekitar 25 tahun yang lalu datang sendiri sebatang kara ke pondok pesantren dengan tujuan ingin belajar mengaji dan tinggal sementara di pondok pesantren tersebut pengakuan sdr NOVAN SUHARYONO dia sudah tidak memiliki ibu dan bapak bahkan tidak tahu saudaranya dimana sehingga pengurus pondok menjadikannya anak asuh tetap untuk tinggal di pondok pesantren tersebut.

Untuk Identitas Kependudukan pun dipasilitasi oleh pengurus pondok sehingga NOVAN SUHARYONO  beridentitaskan warga Desa Cipatat sdr NOVAN SUHARYONO anak nya baik dan rajin namun sekitar tahun 2015 Alm NOVAN SUHARYONO mengalami sakit menurut keterangan dokter RS dimana NOVAN SUHARYONO dirawat diagnose  penyakit yang dideritanya adalah Tifus dan DBD sampai meninggal dunia, dikarenakan Alm NOVAN SUHARYONO tidak diketahui keberadaan keluargannya maka Alm NOVAN SUHARYONO di makamkan di pemakaman umum Desa Cipatat. 

Berhubung NOVAN SUHARYONO sudah meninggal dunia maka laporan selesai"

Isi pesan Kronologis kiriman dari Danu selaku Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta

Sementara sampai sekarang Ibu Ikah tinggal bersama teman nya yang dianggap sodara di simpang.

"Pelajaran bagi kita bahwa seorang ibu sampai akhir hayat pun itu orang tua kita yg sudah merawat kita dari kecil sampai kita dewasa , jangalah kita menelantarkan nya apa lagi ini di usir anak nya yang selaku Abdi Negara juga , Bahwa seharusnya abdi negara harus mengayomi dan melindungi masyarakat apalagi ibu kita sendiri, Ujar Nono  Sekjen DPD FBNRI Kabupaten Purwakarta disaat mendampingi si ibu. 

Dan terimakasih juga kepada Dinas Sosial Purwakarta yang cepat tanggap menolong ibu Ikah ini yang butuh pertolongan kita dan Yayasan Hayatul Hasanah Akan memberikan bantuan berupa uang makan. Ucap Nono Selaku Sekjen DPD FBNRI Purwakarta.



No2(t3m)

Trust3Media Media Online Terpercaya dan Seputar Seni Budaya, Wisata, Kuliner, Peristiwa, Trend Terkini,