Trust3media.com-Rezeki dalam Islam adalah segala sesuatu yang memberikan manfaat kepada makhluk ciptaan Allah, baik materi maupun non-materi. Rezeki ini merupakan pemberian dari Allah SWT yang dijamin untuk setiap makhluk-Nya. Konsep Rezeki dalam Islam merupakan jaminan dari Allah untuk setiap makhluk-Nya. Namun perlu diingat juga bahwa rejeki tidak hanya datang sendiri, tetapi juga harus diusahakan dengan bekerja dan berdo’a “, ungkap Motivator Dede Farhan Aulawi di Cimahi, Minggu (18/5).
Hal tersebut ia sampaikan saat dirinya memberikan motivasi dan ceramah keagamaan dengan tema ‘Rejeki Dalam Perspektif Islam’. Kegiatan yang diinisiasi oleh Pengajian Muslimah Al Mukaromah (PMA) ini dilaksanakan di mesjid Al Mukaromah yang terletak di perumahan Taman Bukit Cibogo, Kelurahan Leuwi Gajah, kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi pada hari Minggu, 18 Mei 2025.
Menurutnya, Allah SWT telah menjamin rezeki untuk seluruh makhluk hidup di bumi ini. Ia telah menjanjikan bahwa tidak akan ada makhluk yang kekurangan rezeki. Hal ini tertuang dalam Al-Qur’an, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (QS. Hud: 6)
“ Dalam keadaan sulit dan terhimpit sekali pun, Allah telah menjamin rezeki kita melalui berbagai perantara. Mulai dari perantara pemberi kerja, perantara pembeli dagangan, perantara suburnya tanah kita yang menumbuhkan beragam flora dan fauna, hingga perantara orang-orang dermawan yang suka memberi. Untuk itu Sahabat, janganlah khawatir mengahadapi kekurangan. Karena, selama kita tetap bergerak dan berusaha, Allah pasti akan memberikan rezeki pada kita “, tambahnya.
Selanjutnya Dede juga menjelaskan bahwa manusia tidak perlu khawatir akan kekurangan, karena ada banyak jalan untuk memperoleh rezeki. Rezeki pun bukan hanya soal materi, tetapi mencakup semua hal yang membawa manfaat dan kebaikan. Sedekah menjadi salah satu jalan untuk membuka pintu rezeki. Sedekah tidak akan membuat seseorang menjadi jatuh miskin, justru akan membuat rezekinya berlipat ganda dan berkah.
Apabila seseorang banyak melakukan keburukan, maka rezekinya akan terhambat. Oleh sebab itu, perbanyaklah istighfar, mohon ampun kepada Allah. Sertai juga dengan upaya memperbaiki diri. Allah menjamin rezeki orang-orang yang beristighfar/memohon ampun. Sebagaimana firman-Nya dalam al Qur’an, “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu (istighfar), sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12). Dan jangan lupa untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
Saat seseorang pasrah dan bertawakal kepada Allah, menggantungkan hasil jerih payah hanya kepada-Nya, bisa jadi rezeki akan datang di waktu yang tidak terduga dan dari arah yang tak disangka. Allah akan selalu mencukupkan kebutuhan manusia. Pintu rezeki juga menurut Al-Qur’an bisa datang karena menikah. Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, Allah akan mencukupkan rezekinya.
Kemudian Dede juga mengatakan bahwa mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa rezeki hanya berkaitan dengan harta dan materi. Namun, dalam perspektif Islam, konsep rezeki jauh lebih luas, mencakup segala aspek kehidupan manusia, termasuk waktu, kesehatan, kebijaksanaan, hubungan dengan sesama, dan banyak hal lainnya.
Sebagai kalimat penutup, Dede mengakhiri dengan mengatakan bahwa Allah SWT mengingatkan manusia agar mereka menyadari bahwa apa yang Dia berikan sebagai rezeki sangatlah melimpah. Allah telah menyediakan segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam berbagai situasi dan kondisi, sebagaimana firmannya dalam QS. Ibrahim ayat 34, “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluan) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkarinya (nikmat Allah)”.
Eld(t3m)