Trust3media.com-Purwakarta, 04 Agustus 2024- Rasa Nasionalisme saat ini sudah semakin memudar di kalangan masyarakat. khususnya kepada golongan remaja. Pada tahun 2023, Survei Populix mengindikasikan 65% masyarakat Indonesia turut merasakan penurunan rasa nasionalisme pada diri mereka. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak masyarakat Kecamatan Pondoksalam kembali tumbuhkan rasa nasionalisme.
“Kami telah memperoleh laporan mengenai pudarnya rasa nasionalisme di kalangan masyarakat, terutama di kalangan muda. Sebagai contoh, bukan satu-dua kali kami melihat pemberitaan bahwa anak muda tidak mengetahui apa isi dari Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Kami tentu merasa sedih dengan apa yang terjadi di lapangan. Untuk itu, kami telah hadir di sini untuk kembali mengingatkan pentingnya rasa nasionalisme kepada Bapak/Ibu sekalian,” ungkap Puteri di Aula Desa Salammulya Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta pada Minggu (04/08/2024).
Puteri juga menyoroti laporan terkait tidak diwajibkannya mata pelajaran yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan di beberapa sekolah. Padahal, Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran wajib sejak tahun ajaran 2023-2024. Selain itu, terdapat beberapa sekolah swasta tidak mewajibkan untuk melaksanakan upacara bendera tiap minggunya.
“Melihat situasi seperti itu, kami akan terus melakukan koordinasi dan penyuluhan agar anak muda mendapatkan akses terhadap Pendidikan Pancasila kedepannya. Di lain sisi, saya juga mendorong Bapak/Ibu sekalian untuk mengenalkan pilar-pilar negara Indonesia layaknya Pancasila, Undang-Undang Dasar, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika kepada golongan muda,” ungkap Puteri.
Puteri berharap, kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih bagi masyarakat terkait rasa nasionalisme, terutama Pancasila dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menutup keterangannya, Puteri menjelaskan terkait peran orang tua sebagai garda utama untuk menumbuhkan rasa nasionalisme bagi anak. “Sebagai orang tua, kita memiliki akses penuh terhadap keseharian anak dan perilakunya. Untuk itu, saya melihat kita dapat memasukan nilai-nilai Pancasila ke dalam keseharian anak. Sehingga, anak kita dapat tumbuh menjadi anak yang bermanfaat bagi keluarga, agama, negara, dan masyarakat” tutup Puteri.
Eld(t3m)